Humas IAIN Parepare- Himpunan Mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (HMPS SPI) kembali menggelar Kegiatan Surau Peradaban dengan tema “Merajut Persatuan, Menyamai Kebersamaan”. Kegiatan yang berlangsung di Gedung N Lantai 1 pada, Jumat-Sabtu (14–15/11/2025) tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa, pengurus HMPS, serta sejumlah dosen undangan. Salah satu pemateri yang menarik perhatian peserta adalah Usman, yang membawakan materi bertajuk “Sejarah sebagai Ilmu Kehidupan”.
Dalam penyampaiannya, Usman menegaskan bahwa sejarah tidak boleh dipahami hanya sebagai catatan masa lampau, tetapi sebagai sumber nilai dan pelajaran untuk membentuk karakter masyarakat masa kini. Menurutnya, sejarah adalah pemandu dalam memahami perubahan, sekaligus kunci dalam merumuskan langkah strategis untuk kehidupan yang lebih baik. “Sejarah adalah cermin kehidupan. Melalui sejarah, kita belajar untuk tidak mengulangi kesalahan dan memperkuat nilai kebijaksanaan,” ujarnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti pemaparan tersebut. Usman mengajak mahasiswa SPI untuk melihat sejarah sebagai ilmu yang hidup, dinamis, dan relevan dengan berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, hingga pembangunan bangsa. Ia juga menekankan pentingnya perspektif kritis dan analitis dalam membaca setiap peristiwa sejarah agar tidak mudah terjebak dalam narasi tunggal atau bias informasi.
Lebih lanjut, Usman memaparkan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga kesinambungan nilai sejarah. Ia mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian, dokumentasi tradisi lokal, dan pelestarian budaya. Baginya, Surau Peradaban adalah ruang ideal untuk memperkuat tradisi intelektual dan diskusi kritis di kalangan mahasiswa.
Ketua HMPS SPI, Jumadil, menyampaikan bahwa tema kegiatan ini sengaja dipilih untuk mempererat hubungan antarmahasiswa serta memperkuat budaya literasi sejarah. Ia berharap materi yang dibawakan Usman dapat menginspirasi peserta untuk lebih mendalami sejarah sebagai fondasi memahami identitas dan arah peradaban.
Kegiatan Surau Peradaban tahun ini juga menjadi wadah penguatan solidaritas dan kreativitas mahasiswa melalui diskusi, bedah gagasan, serta aktivitas keilmuan lainnya. Para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan berdialog langsung dengan pemateri sehingga suasana berlangsung interaktif dan penuh gagasan.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini turut diisi dengan refleksi bersama mengenai peran sejarah dalam membangun karakter bangsa. Para mahasiswa diajak untuk memahami bahwa nilai-nilai historis dapat menjadi pedoman dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis di tengah keberagaman.
Di akhir kegiatan, Usman mengapresiasi semangat mahasiswa SPI yang terus menunjukkan minat terhadap kajian sejarah. Ia mengajak mereka untuk menjaga Surau Peradaban sebagai ruang belajar yang inklusif, terbuka, dan produktif. “Dengan memahami sejarah sebagai ilmu kehidupan, kita dapat merajut persatuan dan menumbuhkan kebersamaan yang lebih kuat,” tutupnya.
Kegiatan Surau Peradaban HMPS SPI menjadi semangat untuk terus menghidupkan kajian sejarah sebagai bagian penting dalam pembentukan peradaban yang lebih baik. (shz/mif)