Humas IAIN Parepare – Mahasiswa IAIN Parepare bersama mahasiswa Mokpo National University, Korea Selatan, melaksanakan kegiatan kampanye menjaga lingkungan melalui program upcycling pada 14–15 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan mahasiswa Mokpo ke Kota Parepare yang mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Parepare.
Pada kegiatan upcycling ini, para peserta memanfaatkan sea glass untuk membuat berbagai produk kreatif, seperti kalung, bingkai polaroid, dan sea glass magnet. Kegiatan pada pagi hari berlangsung di SMPN 1 Parepare. Mahasiswa turut melibatkan para siswa dalam proses pembuatan kerajinan. Sore harinya, kegiatan dilanjutkan di Hotel Cemara, tempat para mahasiswa Mokpo menginap.
Sebelum berkunjung ke sekolah, para mahasiswa Mokpo terlebih dahulu mempersiapkan bahan upcycling dari sampah yang telah mereka kumpulkan dan bersihkan di hotel. Proses ini menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa sampah yang diolah benar-benar layak dan aman digunakan sebagai bahan kerajinan.
Dr. Zulfah, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program ini.
“Kami sangat mendukung program kolaborasi antara Mokpo National University dan IAIN Parepare ini. Selain menjaga lingkungan, kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bagaimana memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai,” ujarnya.
Kegiatan upcycling ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas dan pembelajaran lintas budaya, tetapi juga menanamkan kesadaran sejak dini kepada generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.
Hasmiah Herawaty, salah satu dosen Tadris IPS IAIN Parepare juga berterima kasih atas langkah-langkah strategis dari institut, dan berharap agar program seperti ini akan dapat dilanjutkan bukan hanya dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, melainkan dalam berbagai kegiatan pendidikan dan penelitian kolaboratif yang lebih mengkhusus pada riset-riset sesuai dengan distingsi prodi yang ada pada kedua perguruan tinggi, yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
Hal tersebut tentunya akan dapat mendukung sekaligus menguatkan jejaring internasional, peningkatan kualitas publikasi dan program internasionalisasi kampus. (Aw/Srh)