Humas IAIN Parepare — Sebanyak 25 mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) serta Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) IAIN Parepare melaksanakan kunjungan akademik ke tiga lokasi binaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai implementasi CSR berbasis nilai Islam, kearifan lokal, dan prinsip keberlanjutan sosial.
Rombongan mahasiswa mengunjungi Kampung Energi Berdikari Biogas Bacukiki, program Womenpreneur Bacukiki, dan Ladoma Agro di kawasan Wisata Bacukiki, Jumat (17/10/2025). Ketiga lokasi ini mewakili program tanggung jawab sosial Pertamina yang fokus pada kemandirian ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan berkelanjutan. Sebelum kunjungan, rombongan diterima resmi oleh Lurah Watang Bacukiki yang mengapresiasi kolaborasi akademik ini.
Dalam sambutannya, Lurah Watang Bacukiki menyambut baik mahsiswa IAIN Parepare. “Kami bangga karena mahasiswa IAIN Parepare datang langsung belajar dari masyarakat kami. Ini menjadi semangat baru agar program CSR Pertamina semakin dikenal luas dan memberi inspirasi bagi daerah lain,” ujar Lurah Wattang Bacukiki, Nur Muhliza. Kunjungan lapangan ini dipimpin oleh dosen FUAD IAIN Parepare, Sulvinajayanti, sebagai bagian dari pembelajaran mata kuliah Public Relations dan CSR.
Sulvinajayanti menjelaskan pentingnya pembelajaran praktis ini. “Mahasiswa perlu belajar bahwa tanggung jawab sosial perusahaan bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang komunikasi yang membangun kemandirian. Pertamina menunjukkan bagaimana bisnis dapat berjalan seiring dengan nilai kemanusiaan,” ujarnya di sela kunjungan. Kegiatan ini juga menjadi sarana penerapan Outcome-Based Education (OBE) dalam rangka menguatkan keterampilan analisis dan komunikasi mahasiswa.
Kunjungan pertama di Kampung Biogas Bacukiki menampilkan inovasi energi bersih, di mana limbah ternak diubah menjadi gas metana sebagai sumber energi alternatif rumah tangga, mendukung transisi energi dan penghematan biaya warga. Salah satu peserta, Marda, mengaku sangat antusias. “Di daerah saya juga banyak peternak sapi, tapi limbahnya belum dikelola dengan baik. Di Bacukiki ini luar biasa, lingkungannya bersih meski banyak ternak sapi. Saya jadi terinspirasi untuk membawa konsep ini ke daerah saya,” ungkapnya.
Lokasi kedua, Womenpreneur Bacukiki, menjadi contoh pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pengolahan ikan. Firman, selaku Community Development Officer Pertamina Parepare, menekankan menjelaskan tujuan program CSR. “Kami ingin setiap program CSR menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Womenpreneur menjadi bukti bahwa perempuan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujarnya. Program ini memperlihatkan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) pada aspek kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Kunjungan diakhiri di Ladoma Agro, kawasan pertanian edukatif yang berfokus pada budidaya alpukat dan tanaman produktif lainnya. Mahasiswa mempelajari integrasi agroeduwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal, sekaligus melihat praktik pertanian berkelanjutan yang didampingi Pertamina. Kegiatan ini menguatkan pemahaman mahasiswa bahwa komunikasi publik juga berlangsung dalam interaksi langsung dengan alam dan komunitas.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Project-Based Learning (PBL) dan sinergi Triple Helix antara kampus, korporasi, dan komunitas. Sinergi tersebut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di mana Biogas mendukung energi bersih, Womenpreneur memperkuat kesetaraan gender, dan Ladoma Agro mendukung ketahanan pangan. “Sinergi seperti ini perlu terus diperluas. Kampus belajar dari dunia industri, dan dunia industri mendapat mitra akademik yang kritis dan visioner,” tutup Sulvinajayanti.
Pihak IAIN Parepare menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Parepare, khususnya kepada M. Agung Endriyanto selaku Fuel Terminal Manager, atas dukungan dan keterbukaannya. “Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan Pertamina kepada IAIN Parepare. Kolaborasi ini menjadi ruang belajar yang berharga bagi mahasiswa untuk memahami langsung praktik CSR di lapangan,” ujar Sulvinajayanti.
Menanggapi hal tersebut, M. Agung Endriyanto menyatakan, “Kami membuka diri terhadap kehadiran generasi muda akademik seperti mahasiswa IAIN Parepare. Harapan kami, dari kegiatan ini lahir saran-saran kritis, ide segar, dan perspektif baru yang dapat membantu penyempurnaan program-program CSR Pertamina ke depan,” ujarnya, sembari berharap kunjungan tersebut melahirkan kontribusi positif bagi program CSR Pertamina ke depan. (Irm/mif)