Humas IAIN Parepare - IAIN Parepare kembali mencatat prestasi akademik membanggakan di kancah internasional. Sebanyak lima dosen berhasil lolos seleksi abstrak pada Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 yang akan digelar pada 29–31 Oktober mendatang di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok.
Kelima dosen tersebut adalah Prof. Dr. Muzdalifah Muhammadun, M.Ag., Dr. Muhiddin Bakry, M.Fil.I., Nur Afiah, M.A., Mahyuddin, M.A., dan M. Yusuf, M.Pd. Mereka dinyatakan lolos setelah melewati proses peninjauan akademik yang ketat dari ribuan naskah yang diajukan.
Panitia AICIS+ 2025 mencatat sebanyak 2.434 abstrak masuk dari para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara. Dari jumlah tersebut, hanya 234 abstrak yang berhasil lolos dan akan dipresentasikan dalam sesi Open Panel. Hal ini menunjukkan bahwa karya ilmiah yang lahir dari IAIN Parepare mampu bersaing dengan hasil penelitian dari berbagai belahan dunia.
Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., menyampaikan apresiasi tinggi kepada kelima dosen yang sukses menembus forum bergengsi tersebut. Ia menegaskan bahwa capaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan individu, tetapi juga kehormatan bagi seluruh sivitas akademika IAIN Parepare.
“Atas nama pimpinan IAIN Parepare, saya mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para dosen yang telah lolos seleksi abstrak AICIS+ 2025. Ini adalah bukti nyata bahwa dosen-dosen kita memiliki kapasitas akademik yang mampu bersaing di level internasional,” ujar Rektor.
Lebih lanjut, Rektor menekankan bahwa partisipasi dosen dalam forum ilmiah internasional sejalan dengan visi IAIN Parepare untuk menjadi kampus yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi dalam pengembangan keilmuan Islam di tingkat global. “Keberhasilan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita membangun reputasi akademik yang semakin kuat di dunia internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare, Dr. Muhammad Haramain, M.Sos.I., menyebut capaian ini sebagai motivasi besar bagi dosen lain untuk terus meningkatkan produktivitas akademik. Menurutnya, budaya riset harus semakin mengakar di lingkungan kampus agar penelitian yang dilakukan dosen mampu memberikan kontribusi nyata, baik secara akademis maupun sosial.
AICIS+ sendiri merupakan forum internasional yang mempertemukan para ilmuwan, peneliti, dan pemangku kebijakan untuk membahas keterhubungan antara Islam, sains, dan masyarakat. Konferensi ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi akademik yang menghasilkan perspektif segar dalam merespons isu-isu kontemporer global.
Rektor berharap prestasi ini tidak berhenti pada tingkat pencapaian individu, melainkan menjadi pemicu semangat kolektif bagi seluruh dosen dan mahasiswa. “Saya berharap keberhasilan ini bisa menginspirasi sivitas akademika lainnya untuk terus menulis, meneliti, dan menghadirkan karya-karya ilmiah yang berdampak luas. Mari kita jadikan IAIN Parepare sebagai pusat keilmuan Islam yang produktif dan inovatif,” tutup Rektor. (Irm/Suh)