Humas IAIN Parepare-Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Asesmen Lapangan Pembukaan Program Studi Jenjang Doktor (S3) Studi Islam, Selasa (28/10/2025), di Fly Over Gedung Rektorat Lantai 3, IAIN Parepare.
Kegiatan ini dihadiri dua asesor dari Kementerian Agama RI, yaitu Prof. Jauharoti Alfin dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan Prof. Deni Kamaluddin Yusup dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Turut mendampingi Ribkah Hafidhatun Nurillah dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI, Rektor, para Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana IAIN Parepare beserta jajarannya, para dekan, para guru besar, dosen, dan tendik.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Parepare, Prof. Hannani, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan asesmen lapangan yang menandai langkah penting menuju pembukaan program doktor pertama di kampus tersebut. Ia menuturkan bahwa usulan pembukaan program ini telah diajukan sejak akhir 2022 dan kembali diusulkan setelah moratorium pencabutan pembukaan program studi dicabut.
“Alhamdulillah, setelah proses panjang, tahun ini kami mendapat kesempatan asesmen lapangan. Ini adalah harapan besar bagi IAIN Parepare untuk melahirkan lulusan doktoral di bidang Studi Islam,” ujarnya.


Rektor menambahkan, pembukaan program doktor ini sangat dibutuhkan, khususnya di kawasan Ajatappareng yang meliputi Sidrap, Pinrang, Barru, Enrekang, Soppeng, dan Parepare. “Banyak dosen dan praktisi pendidikan Islam menantikan hadirnya jenjang S3 di kawasan ini. Semoga SK pembukaan segera terbit agar tahun depan kami bisa menerima mahasiswa baru,” harapnya.
Lebih lanjut, Rektor menegaskan kesiapan IAIN Parepare baik dari segi sumber daya dosen maupun fasilitas akademik. “Kami memiliki tenaga pengajar yang berkualifikasi doktor dan profesor, serta sistem pembelajaran digital yang berjalan optimal. Insyaallah tahun depan akan dibangun gedung, khusus untuk Pascasarjana,” tambahnya.
Asesor pertama, Prof. Jauharoti Alfin, menilai IAIN Parepare memiliki kesiapan yang kuat untuk membuka program doktor. “Saya melihat potensi besar dari sisi sumber daya dan komitmen pengembangan mutu. Ini menjadi modal penting dalam membangun tradisi akademik yang unggul,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Deni Kamaluddin Yusup menyampaikan apresiasinya atas semangat civitas academica IAIN Parepare. Ia menegaskan bahwa peran asesor bukan untuk mencari kekurangan, melainkan membantu memperkuat tata kelola akademik. “Kami datang untuk mendukung dan memastikan kesiapan, bukan menghakimi karena keberhasilan ini adalah kerja kolektif,” ujarnya.
Menurut Prof. Deni, kehadiran program doktor di IAIN Parepare akan memperkuat posisi Parepare sebagai salah satu pusat pengembangan pendidikan Islam di Indonesia Timur. “Parepare memiliki stabilitas dan semangat akademik yang tinggi. Saya yakin kampus ini akan menjadi rujukan pendidikan Islam di masa depan,” tutupnya.
Kegiatan asesmen lapangan ini menjadi langkah strategis bagi IAIN Parepare dalam memperluas jenjang pendidikan hingga tingkat doktoral. Dengan dukungan penuh dari Diktis dan seluruh civitas academica, IAIN Parepare optimis memperoleh izin operasional dan membuka penerimaan mahasiswa baru Program Doktor Studi Islam pada tahun akademik 2026. (aen/mif)