Tim Task Force APT IAIN Parepare Gelar Simulasi Asesmen Lapangan, Matangkan Persiapan Menuju Akreditasi Unggul

Humas IAIN Parepare – Tim Task Force Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) IAIN Parepare menggelar simulasi asesmen lapangan sebagai upaya mematangkan persiapan menghadapi akreditasi institusi yang akan dilaksanakan pada 8–9 November 2025 mendatang.

Kegiatan yang berlangsung di ruangan Flyover gedung Rektorat, Sabtu (1/11/2025) ini dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Prof. Hannani, bersama seluruh unsur pimpinan — mulai dari pimpinan institut, fakultas, pascasarjana, lembaga, kepala UPT, pejabat struktural, hingga ketua tim fungsional tendik. Simulasi dipimpin oleh Wakil Rektor I, Dr. H. Saefudin, selaku Ketua Tim Task Force APT, didampingi Kepala Pusat Akreditasi, Dr. Sulvinajayanti, sebagai sekretaris tim.

Hadir sebagai narasumber, Dr. Helmi Syaifuddin, M.Fil.I., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, yang membagikan pengalaman dan strategi praktis dalam mempersiapkan asesmen lapangan. Kegiatan ini berlasung secara blended dimana  Dr. Helmi Syaifuddin memberikan materi melalui link zoom sementara peserta juga hadir secara daring dan sebagiannya luring di ruangan flyover.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Hannani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada narasumber atas kesediaannya memberikan arahan dan pencerahan bagi tim APT IAIN Parepare.

“APT ini merupakan yang pertama dalam lima tahun terakhir. Alhamdulillah, IAIN Parepare sebelumnya telah meraih predikat Baik Sekali dan memiliki 14 program studi dengan akreditasi Unggul. Mudah-mudahan itu menjadi kekuatan bagi kami untuk mencapai akreditasi unggul di tingkat institusi,” ujar Rektor.

“Kami berharap dapat mengikuti jejak IAIN dan UIN lain yang telah lebih dulu mencapai predikat unggul,” tambahnya.

Dalam paparannya, Dr. Helmi Syaifuddin menjelaskan secara detail strategi teknis dan langkah-langkah taktis yang harus disiapkan oleh tim dalam menghadapi proses asesmen lapangan. Ia menekankan pentingnya kesiapan data, keseragaman pemahaman antarunit, serta koordinasi yang solid di antara seluruh tim pelaksana.

Lebih lanjut, Dr. Helmi menegaskan bahwa keberhasilan asesmen tidak hanya ditentukan oleh dokumen dan laporan, tetapi juga oleh kesiapan teknis dan komunikasi efektif antar-PIC selama proses berlangsung. Ia menjelaskan bahwa ada beberapa peran penting yang harus dikoordinasikan secara baik, seperti PIC komunikasi yang berfungsi menjaga arus informasi dan koordinasi antarunit; PIC acara yang memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai rundown; PIC dokumen yang menata seluruh bukti dukung dan memastikan kesesuaiannya dengan data laporan; PIC properti yang menyiapkan sarana dan prasarana selama asesmen; serta PIC audiens yang mengatur jalannya sesi wawancara antara asesor dan pihak-pihak terkait.

“Semua PIC ini harus bergerak secara terpadu. Koordinasi dan ketepatan waktu menjadi kunci utama. Asesor akan melihat bukan hanya isi dokumen, tetapi juga bagaimana tim kampus menunjukkan kesiapan, kerapian, dan budaya mutu di setiap aspek,” ujar Dr. Helmi.