تخطي للذهاب إلى المحتوى

Banyak yang Mengusulkan Prof. K.H. Nasaruddin Umar Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, Begini Tanggapan Rektor IAIN Parepare

28 أكتوبر 2025 بواسطة
Banyak yang Mengusulkan Prof. K.H. Nasaruddin Umar Masuk Nominasi Nobel Perdamaian, Begini Tanggapan Rektor IAIN Parepare
Humas IAIN Parepare

Humas IAIN Parepare --- Nama Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., kembali menjadi perbincangan dunia. Kiprahnya sebagai tokoh lintas agama dan duta perdamaian global dinilai layak untuk masuk dalam daftar nominasi penerima Hadiah Nobel Perdamaian, penghargaan bergengsi bagi tokoh yang mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan dan harmoni dunia.

Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., memberikan dukungan penuh atas pengusulan tersebut. Menurutnya, Prof. Nasaruddin Umar adalah figur ulama intelektual yang memiliki kepedulian mendalam terhadap isu-isu perdamaian, toleransi, dan kemanusiaan.

“Beliau adalah sosok yang sangat humanis, concern, dan peduli dalam mewujudkan perdamaian. Gagasannya selalu menempatkan kemanusiaan di atas perbedaan ras, agama, dan bangsa,” ujar Prof. Hannani di ruang kerjanya, Rabu (29/10/2025).

Rektor menilai, perjalanan panjang Prof. Nasaruddin sebagai Imam Besar Masjid, Istiqlal, Menteri Agama RI, ulama sekaligus Cendekiawan Muslim Global telah memberi inspirasi bagi dunia Islam tentang wajah Islam yang moderat, inklusif, dan penuh kasih.

“Beliau tidak hanya berbicara tentang toleransi, tetapi benar-benar mempraktikkannya melalui diplomasi spiritual dan pertemanan lintas agama,” lanjutnya.


Sebagai tokoh lintas iman, Prof. Nasaruddin dikenal aktif membangun jembatan dialog antaragama di berbagai forum dunia. Ia kerap diundang sebagai pembicara di Vatikan, Universitas Al-Azhar Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pandangan moderatnya tentang Islam rahmatan lil ‘alamin telah menembus sekat agama dan budaya.

Kiprahnya semakin mendapat perhatian internasional setelah Forum Daring Peace di Vatikan, di mana ia berbicara di hadapan para Kardinal, Uskup, dan Imam Besar dunia. Dalam forum itu, ia menegaskan pesan penting: “Persaudaraan tidak mengenal batas agama.”

Prof. Hannani menilai, kehadiran Prof. Nasaruddin Umar di berbagai forum lintas iman bukan sekadar representasi tokoh Muslim Indonesia, melainkan juga duta spiritual dunia yang membawa pesan damai dan kasih dari Tanah Air.

“Beliau adalah cermin nyata Islam Indonesia yang ramah, terbuka, dan mengayomi semua. Wajar jika banyak pihak mengusulkan beliau untuk menerima Nobel Perdamaian,” tambah Rektor.

Sebagai Inisiator Deklarasi Istiqlal yang ditandatangani bersama Paus Fransiskus dan pemimpin lintas agama pada kunjungan Paus ke Indonesia tahun 2024, Prof. Nasaruddin berhasil menjadikan Indonesia sebagai model harmoni dunia. Deklarasi tersebut kini dikenal sebagai tonggak diplomasi spiritual global yang diakui dunia internasional.

“Deklarasi Istiqlal adalah warisan perdamaian yang tak ternilai. Prof. Nasaruddin Umar telah menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya negara berpenduduk Muslim terbesar, tetapi juga contoh hidup bagi kerukunan antaragama,” pungkas Prof. Hannani.

Menag Nasaruddin Umar di Vatikan: Persahabatan dengan Paus Fransiskus Tak Akan Pernah Pudar