تخطي للذهاب إلى المحتوى

Prof. Arskal Resmi Lepas 1.230 Mahasiswa KKN IAIN Parepare: “Tinggalkan Jejak Baik di Masyarakat”

Humas IAIN Parepare- Sebanyak 1.230 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare secara resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2025. Prosesi pelepasan berlangsung meriah di Auditorium IAIN Parepare dan dihadiri oleh Prof. M. Arskal Salim GP, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, sekaligus memberikan sambutan dan motivasi bagi seluruh peserta, Jumat (04/07/2025)


Dalam sambutannya, Prof. Arskal menyebut bahwa KKN bukan hanya kewajiban akademik, tetapi merupakan momentum pengabdian nyata kepada masyarakat. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam membawa manfaat melalui ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. “Tunjukkan bahwa mahasiswa IAIN Parepare itu mampu menjadi solusi dan teladan,” ujarnya di hadapan ribuan peserta.


Prof. Arskal juga mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan selama KKN. Setiap posko yang diisi oleh enam mahasiswa diharapkan bisa menjaga harmoni dan semangat kebersamaan. “Berangkat enam, pulang juga harus enam. Jangan seperti film horor ‘KKN di Desa Penari’. Ini desa menarik, bukan desa menyeramkan,” ujarnya disambut tawa hadirin.


Dalam kurun waktu dua bulan ke depan, para mahasiswa akan disebar ke berbagai lokasi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Lokasi pengabdian meliputi Parepare, Sidrap, Enrekang, Tana Toraja, Yogyakarta, Purwokerto, hingga beberapa peserta yang menjalani KKN Internasional di Malaysia. Total terdapat 123 posko KKN yang siap menerima mahasiswa.




Menurut Prof. Arskal, KKN adalah pengalaman hidup yang tidak tergantikan. Mahasiswa akan berinteraksi dengan masyarakat, aparat desa, guru, tokoh agama, hingga jamaah masjid. “Ini adalah pengalaman sosial dan spiritual yang akan membentuk karakter kalian. Tinggalkanlah jejak positif yang akan selalu dikenang,” pesannya.


Ia juga menyoroti tantangan lapangan yang mungkin dihadapi mahasiswa, mulai dari keterbatasan fasilitas, perbedaan budaya, hingga adaptasi di lingkungan baru. “Jangan bayangkan hanya indah-indahnya saja. Bisa jadi kalian tidur tanpa kipas, kena nyamuk, atau air terbatas. Tapi itu semua bagian dari pembelajaran kehidupan,” jelasnya.


KKN, lanjutnya, juga merupakan latihan untuk menghadapi dunia nyata setelah kuliah. Mahasiswa didorong untuk menjadi pribadi mandiri, sabar, dan tangguh dalam menghadapi dinamika sosial. “Apa yang kalian hadapi di KKN, adalah cerminan kecil dari tantangan hidup setelah lulus nanti,” ujarnya.


Prof. Arskal mengakhiri sambutannya dengan pantun penutup, sebelum secara simbolis melepas seluruh peserta KKN. “Ikan arsik dimakan hangat, dimasak serai wangi sekali. Adik-Adik penuh semangat, medan KKN sudah menanti.” Ia berharap seluruh peserta tetap menjaga semangat dan nama baik almamater selama di lokasi pengabdian.



Sementara itu, Rektor IAIN Parepare, Prof. Hannani, dalam laporannya menyampaikan sejumlah capaian kampus. Ia menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, kualitas SDM meningkat signifikan, dengan lebih dari 40 dosen menempuh studi doktoral dan 10 di antaranya telah menyandang gelar guru besar. “Insyaallah tahun ini akan menyusul 20 guru besar lagi, tinggal menunggu publikasi Scopus mereka selesai,” ungkapnya.


Rektor juga menyebut bahwa IAIN Parepare menerima sekitar 1.300 mahasiswa baru tahun ini, meskipun setiap tahun terdapat sekitar 200 mahasiswa yang berhenti di tengah jalan karena berbagai alasan. Untuk itu, Rektor menitipkan harapan kepada para peserta KKN agar ikut mempromosikan kampus di lokasi pengabdian. “Cukup satu orang saja yang kalian ajak kuliah ke sini, itu sudah kontribusi besar untuk kampus kita,” harap Prof. Hannani.


Acara pelepasan diakhiri dengan penyerahan simbolis Rompi KKN kepada peserta KKN oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sebagai tanda dimulainya pengabdian mahasiswa di tengah masyarakat. (aen/mif)

40 Mahasiswa Fakshi IAIN Parepare Ikuti Yudisium Tahap Kedua Semester Genap