Humas IAIN Parepare – Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) Al-Madani IAIN Parepare sukses menyelenggarakan kegiatan Workshop Administrasi dan Fikih Ibadah (WAFI) selama empat hari, mulai Kamis-Minggu (22-25/05/2025). Acara ini bagian integral dari program pembinaan internal kader, dirancang khusus untuk mengintegrasikan dua aspek krusial dalam organisasi dakwah, peningkatan keterampilan administrasi dan pemahaman mendalam tentang fikih ibadah, dengan fokus utama pada kaifiat jenazah atau tajhizul mayyit.
Workshop WAFI mengusung tema yang relevan dan mendalam “Administrasi Jantungnya Organisasi dan Pelatihan Kaifiat Jenazah Bentuk Manifestasi Tanggung Jawab Sosial dan Spiritualitas.” Tema ini secara jelas menggambarkan tujuan ganda dari kegiatan ini, yaitu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan administrasi organisasi yang sistematis dan profesional, sekaligus membekali kader dengan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam penanganan jenazah.
Adapun keterampilan praktis yang diajarkan meliputi seluruh proses penanganan jenazah, mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga menguburkan. Dengan demikian, LDM Al-Madani berupaya menciptakan kader yang tidak hanya unggul dalam aspek manajerial, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat di saat-saat krusial.
Ketua Umum LDM Al-Madani, Nurul Fitra, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan WAFI adalah bentuk nyata integrasi antara penguatan kelembagaan dan pengamalan nilai-nilai spiritualitas Islam. "Kami ingin kader LDM Al-Madani tidak hanya cakap secara administratif, tetapi juga siap turun langsung memberi kontribusi nyata di tengah masyarakat," tegas Nurul Fitra. "Pelatihan kaifiat jenazah ini bukan sekadar teori, melainkan bentuk nyata dari tanggung jawab sosial dan spiritual," tambahnya.
Nurul Fitra juga menyoroti dinamika kepesertaan dalam workshop ini. Dari total 82 peserta yang mendaftar, hanya 65 orang yang berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir. "Ini membuktikan bahwa dalam organisasi, proses seleksi alam itu nyata adanya. Tidak semua mampu bertahan di tengah dinamika," ujarnya. Menurutnya, hal ini menegaskan bahwa yang terpenting bukan tentang siapa yang memulai namun siapa yang bertahan sampai akhir.
Kegiatan ini melibatkan seluruh kader aktif LDM Al-Madani dan dipandu oleh pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya masing-masing. Para pemateri berasal dari pakar manajerial administrasi dan juga ahli keilmuan fikih jenazah, memastikan bahwa materi yang disampaikan akurat dan relevan.
Antusiasme peserta terlihat jelas dari tingkat keterlibatan aktif mereka selama sesi berlangsung, menunjukkan semangat besar dalam memperdalam kompetensi diri. (irm/mif)