تخطي للذهاب إلى المحتوى

Istighosah Kebangsaan, dari IAIN Parepare untuk Indonesia

Humas IAIN Parepare  - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bersama Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menggelar Istighosah Kebangsaan yang dirangkaikan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Wasilah IAIN Parepare, Kamis (4/10/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Doa Bersama untuk Kedamaian, Keselamatan, dan Persatuan Bangsa Indonesia.”


Acara ini berlangsung khidmat dengan dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari keluarga besar IAIN Parepare dan Kementerian Agama kota Parepare serta masyarakat umum disekitar kampus. Dari Kementerian Agama Kota Parepare hadir langsung Kepala Kemenag Dr. H. Fitriadi, S.Ag., M.Ag.  beserta jajarannya. Kehadiran institusi ini mencerminkan kolaborasi dalam memperkuat peran agama sebagai pilar persatuan bangsa.

Suasana peringatan Maulid semakin semarak dengan tradisi unik, yaitu hiasan bura'. Hiasan ini dibuat dari batang pohon pisang yang dihiasi ribuan telur rebus, bendera uang, dan aneka ornamen. Tak ketinggalan, sajian khas seperti sokko (nasi ketan) turut memeriahkan acara, menambah kental nuansa kebersamaan dan tradisi lokal.


Ketua Panitia, Dr. Budiman, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menyoroti semangat gotong royong yang luar biasa, terbukti dari berhasilnya panitia mendirikan sebelas bura’ dalam waktu singkat. Dr. Budiman menegaskan bahwa bura’ yang dihiasi dengan buah telur, bendera uang, dan hiasan lainnya, meski tidak dihiasi buah pisang layaknya tradisi lama, menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan partisipasi seluruh elemen dalam menyukseskan acara besar tersebut.

Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., memimpin langsung doa istighosah bersama jamaah. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa doa merupakan penopang bangsa. “Bapak ibu, mari kita senantiasa mendoakan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang damai. Peringatan Maulid Nabi SAW merupakan berkah bagi kita dan bangsa Indonesia,” ucapnya.


Lebih lanjut, Rektor menyampaikan pentingnya membangun karakter dengan ketulusan dan keikhlasan. “Sekiranya dua sifat ini dapat diwarisi, maka keduanya akan memberi dampak positif bahkan mampu membawa transformasi dalam kepemimpinan. Dua sifat inilah yang dimiliki para pahlawan, seperti yang dikutip Prof. Hannani dari buku Thomas Charlyli bahwa ketulusan dan keikhlasan adalah inti kepemimpinan yang berpengaruh,” jelasnya.


Hikmah Maulid Nabi dibawakan oleh Prof. Dr. H. Mahsyar Idris, M.Ag., mantan Direktur Pascasarjana IAIN Parepare. Dalam ceramahnya, ia menarasikan makna istighosah sebagai jamaah yang bersimpuh memohon ampunan, maghfirah, dan petunjuk Allah SWT. “Istighosah menjadi jalan bagi kita untuk meminta  agar terhindar dari perpecahan dan cobaan hidup,” ungkapnya.



Selain itu, Prof. Mahsyar menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga momen akademis yang bernilai tinggi. Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an memuat banyak kisah untuk memperkuat iman, dan kisah-kisah Nabi Muhammad SAW menjadi teladan dalam membangun karakter umat. “Peringatan Maulid Nabi adalah ruang untuk meneguhkan keimanan kita melalui keteladanan Rasulullah SAW,” jelasnya.



Suasana istighosah semakin khusyuk ketika seluruh jamaah bersama-sama membaca kitab Al- Barazanji untuk bangsa. Ratusan peserta larut dalam lantunan kisah-kisah nabi dalam Al - Barajazanji dan dilanjutkan doa bersama, memohon agar Indonesia senantiasa diberkahi, keselamatan, dan dijauhkan dari segala bentuk perpecahan.


Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat, serta memperkuat peran lembaga pendidikan tinggi keagamaan dalam menjaga keutuhan bangsa. Kehadiran Kemenag Kota Parepare bersama IAIN Parepare juga menunjukkan sinergi dalam menghidupkan nilai-nilai spiritual untuk pembangunan bangsa.



Melalui istighosah kebangsaan ini, Parepare menyuarakan doa untuk Indonesia. Dari masjid kampus Al Wasilah IAIN Parepare, gema doa dan shalawat bergema, menegaskan pesan bahwa kekuatan bangsa bukan hanya pada kekuasaan, tetapi juga pada doa, keikhlasan, dan persatuan umat. (Irm/Suh)

Rektor IAIN Parepare: Menag Prof. Nasaruddin Umar, Pejuang Pendidikan dan Kesejahteraan Guru